Objek Wisata Khas Yang bisa Anda Kunjungi di Sumatera Barat

Provinsi Sumatera Barat memiliki kondisi alam yang beraneka ragam, sebut saja yang beraneka ragam seperti laut, gunung, lembah, danau-danau cantik, hutan yang masih alami dan kehidupan dataran rendahnya yang unik. Dengan topografi yang seperti ini sudah pasti akan menghasilkan masyarakat yang kaya akan budaya, mulai dari tradisi masyarakatnya, kesenian, bangunan khas, banyaknya  kuliner-kuliner lezat serta mitos yang diberitakan.

Bukan itu saja, karena topografi yang unik tentu akan menghasilkan juga hewan endemik Sumatera Barat.  Pada kesempatan kali ini Pagguci akan mengajak anda mengeksplorasi wisata wisata khas yang hanya bisa anda temui di Sumatera Barat Apa sajakah wisata khas tersebut simak pada artikel berikut ini ya.

Taman Nasional Lembah Harau
Wisata Sumatera Barat yang pertama adalah lembah cantik yang sering disamakan wisatawan dengan Taman Nasional Yosmite Amerika Serikat yaitu Lembah Harau. Lembah Harau merupakan taman nasional yang di kelilingi oleh Bukit dengan tebing dramatis yang memiliki ketinggian 500 sampai 850 meter dari permukaan laut serta, kemiringan hampir 90°. Bukit-bukit ini juga dihiasi corak warna  alami perpaduan antara tumbuhan liar dan efek warna akibat iklim dan cuaca pada batuan tebing.

Dan semakin indah karena terdapat areal persawahan dan rumah penduduk di antara tebing-tebing ini. secara garis besar lebih cantik yang sudah menjadi objek wisata di akhir zaman Belanda ini dibagi menjadi dua lokasi yaitu Akar berayun dan Sarasah Bunta. Lokasi akar berayun terdapat satu air terjun dengan debit air yang sungguh besara, dan tepat di bagian bawahnya terdapat kolam pemandian yang sangat sangat sega,r yang konon kabarnya dimanfaatkan wisatawan untuk berendam sejak zaman Belanda dahulu.

Sedangkan di Sarasah Bunta yang terletak tidak jauh dari Akar Berayun ada beberapa Spot menarik yang bisa anda eksplorasi. Yang pertama adalah Titik Eho yang ditandai dengan sebuah prasasti kecil. Ada mitos yang dipercaya di tempat ini, konon jika Anda meneriakkan nama seseorang yang Anda cintai di titik ini. Kemudian nama itu akan bergema pada dinding bukit yang berada jauh di seberang dipercaya nama yang ada di sebut tadi akan menjadi jodoh Anda.

Dan bagi Anda yang ingin menikmati malam di antara tebing-tebing ini, penginapan berupa Homestay bisa Anda manfaatkan untuk menginap lengkap dengan fasilitasnya. Nuat para pecinta tanaman hias liar ada banyak sekali tanaman eksotis yang bisa Anda jumpai di sini. Tapi jangan di rusak Ya

Rumah Gadang
Pada saat bersamaan Anda dapat mengunjungi pusat dokumentasi dan informasi kebudayaan Minangkabau yang terletak di Padang Panjang. Di tempat ini Anda bisa mengetahui mengenai informasi dan koleksi yang berkaitan dengan budaya Minangkabau., salah satunya adalah mengenai Rumah Gadang. Rumah Gadang merupakan tempat tinggal yang dimiliki budaya Minangkabau Sumatera Barat. Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas, kecuali kamar tidur.

Rumah khas minang ini biasnya dibangun diatas sebidang tanah milik beberapa keluarga dalam satu tubuh secara turun temurun yang hanya dimiliki serta diwariskan kepada perempuan yang termasuk suku tersebut. Jumlah kamar yang ada dalam rumah gadang tergantung dari jumlah keluarga yang tinggal di dalamnya, namun ketika ada anak perempuan yang menikah, mereka akan memperoleh sebuah kamar, sementara anak-anak gadis yang belum menikah ditempatkan di dalam satu ruangan yang terletak di bagian ujung.

Tiang-tiang yang ada di depan kamar menandakan batas wilayah keluarga yang menempati kamar tersebut. Jadi misalnya ada yang mengunjungi keluarga tersebut mereka akan menjamu tamu di area yang sudah ditentukan dan tidak melewati batas tiang. Motif ukiran yang terdapat pada bangunan rumah gadang pun memiliki makna masing-masing. Diantaranya adalah motif kuciang lalok yang terdapat di tiang yang memiliki makna kewaspadaan.

Selain itu, motif sitambng mani yang berarti bunga yang indah yang mencerminkan sifat keramahan orang Minang dalam menerima tamu. Kemudian di bagian halaman depan rumah gadang biasanya selalu terdapat rangkiang atau lumbung padi. Jika kita melihat sekilas sepertinya rangkiang yang satu dengan yang lain tidak memiliki perbedaan namun, jika kita lihat lebih teliti rangkaian tersebut memiliki perbedaan yang terletak di bagian kaki atau tiang penyangga bangunan yang mencerminkan perbedaan fungsi.

Rangkiang berkaki empat biasa disebut sitinjau lauik biasanya digunakan untuk menyimpan padi yang digunakan untuk acara adat. Lalu rangkian sitenggang lapa yang juga memiliki kaki empat tapi dengan bentuk lebih samping digunakan untuk acara sosial seperti membantu fakir miskin. Rangkiang sibaya bayau yang berkaki enam untuk menyimpan padi untuk persediaan makan sehari-hari, serta ranjang khasiat yang berganti 9 untuk menyimpan padi yang digunakan untuk pembangunan kampung.

Istana Pagar Ruyung
Setelah nengetahui banyak filosofi dan tata ruang dari rumah gadang mungkin Anda juga tertarik mengetahui apakah Istana Pagaruyung juga memiliki tata ruang yang sama.  Ya ini adalah Istana Pagaruyung tepatnya replika Istana Pagaruyung, karena Istana Pagaruyung yang asli sebenarnya terletak di atas bukit patah yang sudah hancur tak tersisa sejak tahun 1804 lalu. Dari replika ini kita bisa melihat Seperti apa istana di Sumatera Barat zaman dahulu dan perbedaannya dengan Rumah Gadang. 

Secara bentuk keduanya sama-sama memiliki bentuk mengecil kebawah layaknya kapal di lautan bertahan dari gelombang laut. Hal ini dipelajari nenek moyang orang Minangkabau untuk menghindari hancurnya bangunan karena Sumatera Barat seringkali dihantam gempa bumi. Sedang  untuk tata ruang ,istana memiliki tiga lantai sedangkan rumah kalian hanya dua. Lantai pertama pada istana terdapat 7 ruang yang ditandai dengan pilar-pilar sebagai pembatasnya.

Ruang ruang tersebut adalah ruang untuk Raja, ibu kandung dan para anak perempuan yang sudah menika. Ppada lantai di sana terdapat ruang yang diperuntukkan bagi anak perempuan yang belum menikah yang hendak di pinggit. Sedangkan jika kita naik ke lantai selanjutnya, lantai 3 yang merupakan tempat raja mencari ide dan mengatur strategi perang, maka teheran Anda akan menjumpai banyak senjata serta peti harta benda keluarga. Khusus Istana, ada beberapa ruang yang tidak boleh diletakkan dalam bangunan utama istana, seperti dapur, lumbung padi atau rangkiang surau khusus anak laki-laki, bangunan musyawarah, surau tempat membunyikan bugong rung informasi untuk rakyat, tempat mandi serta toilet.

Batu Angke-Angke
Sebuah batu antik berwarna hitam, terdapat banyak lubang-lubang kecil di seluruh batu dan jika di perhatikan bentuk batu ini menyerupai punduk kura-kura yang di bagian tepinya berwarna tembaga. Ya inilah batu yang populer di Sumatera Barat dengan mitosnya batu angkek-angkek. Menurut mitos masyarakat setempat, batu ini memiliki kekuatan gaib yang mampu meramal nasib seseorang. Barang siapa yang mengangkat batu tersebut hingga batas yang ditentukan berarti itu sebuah pertanda keinginan sang pengangkat akan segera tercapai. Namun jika tidak terangkat maka dipercaya hal sebaliknya akan terjadi 

Sesampainya di lokasi Batu Kali Angke berada, Anda perlu mencoba mengangkat batu yang konon memiliki berat yang berubah-ubah in. Jika anda berhasil mengangkat batu angke ini, itu merupakan suatu pertanda keinginan anda akan tercapai. Menurut sejarahnya Batu ini sudah diwariskan oleh tujuh generasi dari penemu batu pertama yaitu Datuak Banda Rokayo yang dahulunya adalah kepala suku Piliang. Berarti usia batu ini sudah lebih dari 500

Keturunan Datuk Banda Rokayo batu ini dijaga oleh keturunan datuak Bandaro kayu dan untuk mencobanya Anda bisa membaca dulu tata tertib yang tertulis jelas dimatiin samping ruangan batu angkek-angkek berada.

Kawa Daun Kedai Kiniko
Seperti minum teh dicampur kopi, sungguh unik rasanya. Ya kurang lebih begitulah dari kawa daun atau daun kopi yang akan Anda rasakan saat mengunjungi Sumatera Barat.  Bahan utama pembuatan kawa daun memang dari bagian pohon kopi yaitu daunnya. Namun di sejumlah daerah di Sumatera Barat minuman ini digolongkan dalam keluarga teh, tapi terserah anada mau menganggap minuman ini teh atau kopi yang pasti rasanya memang benar unik.

Menurut sejarahnya dan daun tidak bisa lepas dari banyaknya kebun kopi di daerah Sumatera Barat terutama tanah datar sejak zaman Belanda. Dahulu di sini ada penjajahan Belanda di Minangkabau dipaksa unutk menanan kopi. Jadi masyarakat tidak dibenarkan untuk mengambil buahnya sehingga masyarakat hanya bisa untuk mengambil daunnya. Dari situlah munculnya, nah dicobalah oleh masyarakat sehingga sampai sekarang  munculahminuman tradisional dari Minangkabau yaitu kawa daun.

Minum daun kopi merupakan sebuah tradisi yang bisa dengan mudah Anda temui di tanah datar. Ya salah satu kedai yang menyediakan minuman khas ini adalah Kedai Kiniko. Disini juga Anda dapat menyajikan sendiri daun kopi yang disajikan secara tradisional. Tehnya dimasak dengan kuali tanah dengan batok kelapa sebagai cangkirnya dan kayu manis sebagai pengaduk teh. Untuk lebih nikmatnya Kedai Kiniko menyediakan banyak spot taman memukai yang menyajikan panorama alam cantik dari ketinggian.

Nah itulah infor,asi wisata khas Sumatera Barat. Semoga menjadi inspirasi anda terutama untuk lebih semangat lagi mengeksplor lebih banyak objek wisata yang ada di Indonesia. Selamat berwisata

Labels: ,