Sahabat
Pagguci, Lampung tidak hanya terkenal dengan keindahan wisata pantai-pantainya saja lho. Tapi, Lampung juga terkenal memiliki taman nasional Taman Nasional Way Kambas (TNWK), yang terletak di kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur.
Berapa harga tiket masuk ke TNWK? Hal apa saja yang menarik disana? lalu bagaimana proses permohonan simaksi? Semua yang berkaitan dengan Taman Nasional Way Kambas akan dibahas pada artikel edisi Wisata Lampung ini, termasuk hotel dan penginapan di dekat taman nasional ini.
Jika sebelumnya kita membahas
Taman Nasionnal Baluran, dan
Taman Nasional Alas Purwo di Banyuwangi. nah kali ini kita akan membahas tentang semua informasi dan yang berkaitan dengan Taman Nasional Way Kamabas. Artikel ini sengaja dibuat untuk melengkapi informasi tentang semua Taman Nasional yang ada di Indonesia.
Sekilas Tentang Taman Nasional Way Kambas
Taman Nasional Way Kambas satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Propinsi Lampung selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 670/Kpts-II/1999 tanggal 26 Agustus 1999, kawasan TNWK mempunyai luas lebih. Disini merupakan rumah, taman bermain, sekaligus pusat pelatihan bagi sekitar 200 ekor gajah Sumatera.
Selain, pusat konvservasi gajah, Taman Nasional Way Kambas sebenarnya juga sebagai pusat konservasi badak yang terletak di Way Kanan. Sayangnya pusat konservasi badak ini tidak bisa dikunjungi umum. Jika Anda ingin meneliti tentang badak, bisa mengajukan surat izin terlebih dahulu untuk bisa masuk ke pusat konservasi badak di Way Kanan. Di Taman Nasional Way Kambas juga masih banyak aneka hewan lain yang bisa dijadikan objek penelitian.
Sejarah Singkat Taman Nasional Way Kambas
Berdasarkan sejarah Pendirian kawasan pelestarian alam Way Kambas dimulai sejak tahun 1936 oleh Resident Lampung, Mr. Rookmaker, dan disusul dengan Surat Keputusan Gubernur Belanda tanggal 26 Januari 1937 Stbl 1937 Nomor 38.
Pada tahun 1978 Suaka Margasatwa Way Kambas diubah menjadi Kawasan Pelestarian Alam (KPA) oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 429/Kpts-7/1978 tanggal 10 Juli 1978 dan dikelola oleh Sub Balai Kawasan Pelestarian Alam (SBKPA).
Topografi Taman Nasional Way Kamabas
Pada umumnya kondisi topografi di dalam Kawasan Taman Nasional Way Kambas relatif datar sampai dengan sedikit bergelombang dibagian barat kawasan, dengan ketinggian 0 – 50 m dpl. Lokasi yang mempunyai ketinggian 50 meter diatas permukaan laut adalah sekitar kecamatan Purbolinggo. Pada bagian timur kawasan merupakan daerah lembah yang terpotong oleh sungai-sungai yang menyebabkan terbentuknya topografi bergelombang.
Berdasarkan Peta Satuan Lahan dan Tanah Lembar Tanjungkarang (PPT, 1993) terdapat hampir 10 Satuan Peta Tanah. Tanah-tanah tersebut berkembang dari endapan aluvium dan endapan tufa masam. Jenis tanah paling luas adalah Podsolik, sedangkan jenis-jenis lainnya dijumpai dalam areal sempit, yaitu pada fisiografi aluvial dan marin.
Ekosistem Hutan Way kambas
Taman nasional way kambas Berada pada ketinggian antara 0—50 m dpl dengan topografi datar sampai dengan landai, kawasan ini mempunyai 4 (empat) tipe ekosistem utama yaitu, ekosistem hutan hujan dataran rendah, ekosistem hutan rawa, ekosistem mangrove, ekosistem hutan pantai.
Ciri utama dari keberadaan ekosistem tersebut ditandai dengan formasi vegetasinya. Selain itu terdapat juga tipe-tipe ekosistem peralihan seperti ekosistem riparian. Ekosistem tersebut terbentuk dikarenakan terjadinya perubahan dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya. Sebagai contoh adalah formasi vegetasi dari daerah darat ke air.
Kawasan Taman Nasional Way Kambas
Secara gaeografis Taman Nasional Way Kambas terletak antara 40°37’ – 50°16’ Lintang Selatan dan antara 105°33’ – 105°54’ Bujur Timur. Berada di bagian tenggara Pulau Sumatera di wilayah Propinsi Lampung. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas dan Cabang disisihkan sebagai daerah hutan lindung, bersama-sama dengan beberapa daerah hutan yang tergabung didalamnya. Ada tiga kawsan di Taman Nasnional Way Kamabas
Wilayah SPTN I Way Kanan, khususnya resot Way Kanan, merupakan salah satu tujuan wisata alam penting di Taman nasional way kambas (TNWK), khususnya wisatawan minat khusus dengan kegiatan-kegiatan adventure dan penelitian.
SPTN II Bungur Di dominasi oleh lahan basah tipe pesisir dan lautan, juga memiliki 7 tipe lahan basah daratan, yaitu: Sungai dan aliran sungai permanen, Sungai dan aliran sungai musiman serta tidak beraturan, Riparian, Danau air tawar musiman, Danau payau, saline dan alkaline baik permanen maupun musiman, Semak rawa, Hutan rawa air tawar.
Wisata Taman Nasonal Way Kamabas
Gajah merupakan maskot kota Lampung, oleh karena itu Taman Nasional Way Kambas ini sangat populer di telinga masyarakat Lampung bahkan para pelancong di Lampung. Oleh karena itu maka tak heran jika taman nasional ini banyak dikunjungi wisatawan. Ada beberapa wisata yang menjadi daya tarik dari taman nasional ini yaitu:
- Pusat Konservasi Gajah
- Atrasksi Gajah
- Memandikan Gajah
- Sepak Bola Gajah
Selain itu ada beberapa tempat menarik lainnya seperti: Bird Watching, Junggle Track dan Kuala Kambas. Diantara sekian banyak yang ditawarkan , ada salah satu yang menjadi daya tarik di kawasan taman nasional ini yaitu di Wisata di Resort Way Kanan.
Di Way Kanan anda dapat melakukan pengamatan satwa, Safari menyusur sungai (Way Kanan- Kuala Kambas, Kali Biru) Variasi kegiatan berupa atraksi budaya nelayan, monitoring habitat buaya muara, monitoring habitat harimau sumatera serta pengamatan Siamang (Symphalangus syndactylus).
Alasan kena Way Kanan menjadi daya tarik utama karena adanya beberapa faktor penunjang lainnya bagi wisata alam pada kawasan Way Kanan, antara lain terdapatnya fasilitas.
Fasilitas:
- Dermaga dan sarana transportasi air (kapal motor)
- adanya jungle track sepanjang 2 km dengan jalan setapak yang tertata dan sarana interpretasi yang memadai.
- Sarana penunjang wisata alam yang juga tersedia antara lain kafetaria, penginapan, gazebo, mushola, MCK, dan unit perkantoran
Bermain Dengan Gajah Di Taman Nasional Way Kambas
Kalau dilihat, gajah Sumatera memang memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan gajah Afrika. Malah, gajah Sumatera ukuran tubuhnya merupakan yang terkecil dibandingkan dengan gajah-gajah lain di Asia.
|
Oleh: omnduut.com |
Pada dasarnya, di Taman Nasional Way Kambas terdapat dua macam gajah, yaitu gajah liar yang memang berkeliaran di hutan dan gajah yang sudah masuk dalam pelatihan atau sekolah gajah. Untuk kawanan gajah liar, memang agak susah ditemui pada siang hari. Tapi, pada malam hari biasanya gajah-gajah ini keluar dari hutan dan berjalan melintasi jalan menuju pusat konservasi gajah.
Di pusat konservasi gajah, para pengunjung bisa menyaksikan kegiatan para gajah yang sedang merumput, mandi, maupun sedang dilatih. Jika datang di musim liburan, bisa menyaksikan atraksi gajah yang sangat menghibur. Tapi jika tidak, Anda masih bisa bersenang-senang dengan gajah dengan menaikinya untuk berkeliling area pusat konservasi. Biasanya, untuk keliling taman nasional, para pawang gajah mematok harga Rp 75.000 per orang dalam waktu 30 menit. Kalau mau lebih lama lagi kelilingnya tinggal dikalikan saja ya. Untuk naik gajah ini, silakan hubungi langsung pawang gajahnya.
Akomodasi Dan Transportasi
Satu hal yang paling penting untuk diperhatikan saat ke Taman Nasional Way Kambas adalah masalah transportasi. Jika dari Bandar Lampung naik kendaraan pribadi tentu bukan menjadi masalah. Apalagi jaraknya juga tidak terlalu jauh, hanya sekitar 110 km saja dari Bandar Lampung. Tapi, jika menggunakan transportasi umum ini yang mesti sedikit bersabar karena bus ke lokasi yang cukup jarang.
Pertama, Anda ke Terminal Rajabasa dulu di Bandar Lampung, kemudian mencari bus dengan jurusan Way Jepara. Nanti minta diturunkan di pintu masuk Taman Nasional Way Kambas di Desa Gajah Batu, kecamatan Labuhan Ratu. Tempat ini juga dikenal dengan sebutan Rajabasa Lama. Pintu masuk ditandai dengan adanya pantung gajah. Selanjutnya, Anda bisa meminta ojek untuk diantarkan hingga pusat konservasi yang berjarak sekitar 10 km dari pintu masuk di tepi jalan raya. Oh ya, jika tidak ada rencana menginap di sekitar taman nasional, bus dari Rajabasa Lama tujuan Terminal Rajabasa di Bandar Lampung terakhir berangkat sekitar pukul 15.00 WIB. Jangan sampai terlewat!
Peta Lokasi
Kawasan hutan lindung pantai & rawa dataran rendah dengan satwa liar yang meliputi badak, gajah, & harimau.
Alamat: Kabupaten Lampung Timur, Lampung
Situs web: http://waykambas.org/ dephut.go.id
Telepon: (0725) 44220
Di Taman Nasional Way Kambas terdapat juga para penjual makanan, cinderamata bergambar gajah, mushola dan kamar mandi. Jadi, tak perlu kuatir jika waktu sholat tiba, kita dapat istirahat sejenak.
Jika ingin menginap, memang tidak banyak penginapan yang terletak di sekitar taman nasional. Mungkin Anda bisa mendirikan tenda di area pemungutan retribusi. Namun, jika ingin penginapan lebih nyaman, bisa pergi ke Yestoya Club House Hostel di Way Jepara yang bisa ditempuh dalam waktu 20-30 menit dengan harga mulai dari Rp 300.000.
Labels: Info Wisata, Lampung, Taman Nasional