Tips Melakukan Tarveling Tanpa Kehabisan Uang

Ketika petugas kedutaan mengulurkan paspor yang telah distempel visa Schengen Spanyol, saya tak bisa menahan diri untuk tidak melompat dan berteriak kegirangan. Lelaki yang beberapa hari sebelumnya mewawancarai saya selama nyaris 2 jam berkenaan dengan visa tersebut menempelkan telunjuknya ke mulut lalu menunjuk ke arah pintu keluar.

“Selamat menikmati Spanyol,” katanya dengan senyum ditahan.

Saya masih tak percaya, rencana perjalanan selama 35 hari di Afrika Utara dan Eropa yang telah saya persiapkan selama beberapa bulan terakhir akan segera terwujud.

#Seperti kebanyakan karyawan kantoran, cuti yang saya miliki terbatas. Karena itu, saya mengajukan sabbatical leave cuti sebulan tanpa gaji ke kantor tempat saya bekerja. Saya sangat ingin melakukan perjalanan ke beberapa negara yang sudah lama saya idam-idamkan, di antaranya Maroko dan Spanyol.

Persiapan yang saya lakukan untuk perjalanan ke beberapa negara dalam waktu 35 hari ini memang cukup banyak. Saya meminta bantuan teman saya Ari untuk merancang rute yang efektif sekaligus fleksibel rute bisa saya ubah di tengah jalan tanpa merusak jadwal. Saya memutuskan memulai perjalanan dari Casablanca, Maroko dan mengakhirinya di Roma, Italia.

Saya memerlukan rancangan perjalanan untuk memandu saya bergerak, mengamati harga dan membeli tiket, juga sebagai salah satu syarat pengajuan visa Schengen Spanyol, negara Eropa pertama yang akan saya kunjungi sekaligus paling lama. Pengajuan visa Schengen Spanyol, selain harus melampirkan tiket, asuransi perjalanan, dan kopi buku tabungan selama 3 bulan berturut-turut, juga mensyaratkan rancangan perjalanan dan bukti pemesanaan penginapan selama di sana.

Untuk perjalanan impian ini, saya memang telah menyiapkan tabungan secara khusus selama hampir 2 tahun, termasuk dana cadangan. Saya tak ingin pulang dari berlibur, saya justru stres memikirkan membayar tagihan ini dan itu. Liburan bukannya berakhir senang, malah pusing karena menumpuk utang.

Salah satu tantangan melakukan perjalanan panjang adalah persiapan. Setelah rute siap, saya mulai rajin mengamati harga tiket penerbangan untuk Jakarta – Casablanca dan Roma – Jakarta. Saat itu tekad saya sudah bulat, mendapatkan tiket promosi atau tidak, saya akan tetap berangkat. Satu-satunya yang bisa membatalkan kepergian adalah bila visa Schengen Spanyol saya ditolak.

Begitu semua sudah siap, segera saya membuat pos-pos biaya untuk transportasi, asuransi perjalanan, pengajuan visa, akomodasi, konsumsi, termasuk biaya bersenang-senang dan dana cadangan. Menyiapakn pos biaya bersenang-senang adalah salah satu keharusan untuk saya. Saya tak ingin terlalu pelit kepada diri saya sendiri. Biasanya saya selalu menyempatkan diri menghabiskan waktu di kafe-kafe, membeli buku atau kartupos, mencoba beragam jajanan unik (di luar biaya konsumsi), atau iseng menonton bioskop di negara-negara yang tidak berbahasa Inggris.

Saya juga membeli beberapa perlengkapan perjalanan dengan cara “mencicil” dari jauh hari. Karena sadar hobi saya traveling, maka setiap ada diskon perlengkapan perjalanan, saya pasti akan melihat-lihat. Siapa tahu ada barang yang saya butuhkan dan sedang didiskon. Beberapa barang yang saya tidak punya, saya pinjam dari teman. Saya sangat menghindari berbelanja perlengkapan perjalanan sebelum keberangkatan karena ini salah satu hal yang berkontribusi membuat biaya perjalanan membengkak.

Memeriksa tak ada satu pun tagihan tertunggak pada dua kartu kredit saya adalah hal yang tak pernah luput saya lakukan sebelum keberangkatan, apalagi perjalanan panjang. Saya memerlukan kartu kredit untuk melakukan beragam transaksi, mulai dari memesan tiket pesawat atau kereta ke negera tujuan berikutnya sampai melakukan pemesanan akomodasi. Saya tak ingin mengalami kesulitan bertransaksi karena kartu kredit mencapai limit.

Menjadi kebiasaan saya setiap melakukan perjalanan ke luar negeri, saya menyiapkan dua kartu kredit dari bank berbeda. Apabila transaksi mengggunakan satu kartu kredit gagal karena satu dan lain hal, maka saya bisa menggunakan kartu yang lainnya. Kedua kartu ini juga saya simpan di tempat berbeda untuk mengantisipasi hal-hal buruk, seperti kecopetan atau hilang. Ini terjadi pada saya ketika berada di Korea. Saya kehilangan dompet berisi kartu kredit dan kartu subway di salah satu kedai kopi di Seoul. Untungnya kebiasaan menyimpan uang dan kartu kredit di tempat berbeda sangat berguna.

Saya juga memisahkan uang yang saya perlukan di perjalanan ke beberapa ATM. Alih-alih membawa uang tunai banyak, saya memilih menarik uang tunai di ATM. Untuk berjaga-jaga, saya menitipkan sejumlah dana cadangan perjalanan kepada kerabat yang saya percaya. Bila terjadi sesuatu sehingga saya membutuhkan dana tambahan, mereka bisa mengirimkan dana tersebut setiap saat. Sepulang perjalanan panjang, dana perjalanan yang saya titipkan pada kerabat dan tak terpakai ini bisa saya gunakan untuk membayar tagihan kartu kredit yang muncul.

Hal-hal sederhana seperti ini ternyata sangat membantu saya mengendalikan pengeluaran dan tak kehabisan uang pasca melakukan perjalanan panjang. Travel never felt so good! Bukankah perjalanan terasa lebih menyenangkan tanpa memcemaskan kondisi keuangan?

Tip Melakukan Perjalanan Panjang ke Beberapa Negara

Berikut beberapa tip bila Anda ingin melakukan perjalanan panjang ke beberapa negara.

Rancang rute impian yang efektif sekaligus fleksibel.

Rancangan perjalanan dibuat untuk memudahkan bergerak, bukan malah menghambat. Rute yang kurang efektif tidak hanya menghabiskan biaya, tetapi juga waktu. Untuk bisa merancang rute yang efektif dan fleksibel, jangan masuk-keluar dari negara atau kota yang sama. Rancanglah rute yang bergerak linear, bukan bolak-balik. Luangkan waktu meriset dan mengumpulkan informasi soal tempat-tempat yang hendak dituju. Jangan segan meminta bantuan teman yang lebih tahu.

Setelah mengantongi rute, segera rancang anggaran dana perjalanan dan siapkan pos-posnya. Lebih baik Anda ketat mengendalikan biaya di awal perencanaan daripada bingung membayar tagihan yang membengkak. Jangan juga memaksakaan diri melakukan perjalanan panjang bila anggaran belum cukup, apalagi bila Anda bukan tipe backpacker yang bisa spontan dan tak masalah menginap di mana pun.

Aplikasi visa memerlukan lampiran tiket atau bukti pemesanan penerbangan. Mendapatkan tiket promosi bisa menghemat hingga beberapa ratus dolar. Rajin-rajinlah juga mengecek harga ke agen-agen travel.

Tak ada seorang pun yang menginginkan hal buruk terjadi. Namun, melindungi diri adalah hal yang sebaiknya dilakukan. Belilah asuransi perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Aplikasi visa ke beberapa negara pun mensyaratkan asuransi perjalanan. Cek apakah kartu kredit Anda memberikan asuransi perjalanan yang bisa digunakan untuk pengajuan visa bila melakukan pembelian tiket penerbangan dengan kartu tersebut.

Jangan sampai visa Anda ditolak hanya karena dokumen tidak lengkap. Sebelum aplikasi atau wawancara visa, pastikan semua dokumen yang diminta lengkap. Jangan sampai uang Anda melayang karena keteledoran.

Selain memudahkan bergerak, penginapan yang dekat dengan akses transportasi bisa sangat menghemat biaya. Pada era “do-it-yourself-bookings” mendapatkan akomodasi menjadi lebih mudah dan murah. Situs seperti Agoda, AirBnB, booking.com, dan hostelworld memberikan beragam pilihan akomodasi dengan harga kompetitif dan penjelasan soal lokasi. Kita bahkan bisa membaca reviu tentang akomodasi tersebut dari tamu.

Gali informasi sebanyaknya tentang transportasi umum di negara tersebut, termasuk transportasi antarnegara. Di Eropa, harga tiket kereta api antarnegara jauh lebih mahal daripada harga tiket penerbangan ‘budget airlines’ antarnegara. Rajin-rajinlah mengecek situs transportasi, biasanya mereka suka diam-diam mengeluarkan tiket promosi!

Kartu kredit sangat diperlukan untuk melakukan pemesanan akomodasi dan transportasi. Pilihlah kartu kredit berjaringan internasional dan memiliki beragam penawaran yang menguntungkan penggunanya, termasuk kurs yang kompetitif. Begitu pula dengan ATM dan uang tunai. Bila pada kartu ATM Anda terdapat logo Cirrus, Maestro, dan Alto berarti penarikan di luar negeri bisa dilakukan. Bawa juga uang tunai secukupnya dalam mata uang yang bisa diterima di semua negara. Jangan lupa membawa pecahan kecil untuk memudahkan transaksi sehari-hari.

Semakin sedikit bawaan Anda, semakin baik. Bawalah barang yang paling diperlukan. Sepanjang perjalanan, Anda biasanya akan membeli sesuatu. Tas yang berat berpeluang overweight dan itu berarti harus menyiapkan pengeluaran ekstra untuk membayar kelebihan bagasi di bandara atau meninggalkan sebagian barang Anda.

Mengunjungi beberapa negara berbeda yang menggunakan mata uang berbeda dalam satu waktu memang erat kaitannya dengan kecermatan mengkalkulasi biaya untuk kebutuhan selama di sana. Tukarkan uang Anda ke mata uang setempat secukupnya, apalagi bila mata uang mereka bukan yang bisa diterima di banyak negara.

Barang-barang perlengkapan traveling cukup mahal. Membeli menjelang keberangkatan akan membuat pengeluaran membengkak. Apabila Anda memang suka jalan-jalan, sebaiknya, Anda membeli perlengkapan perjalanan ketika sale.

Oleh: Windy Ariestanty
Situs web: http://windyariestanty.com/

Labels: ,