Singgah di Gunung Gede-Gunung Purba di Yogyakarta

Gunung berapi yang satu ini tergolong bersahabat, tentunya bukan bersahabat dengan lahar panasnya yah melainkan dengan rute pendakiannya. Gunung ini dinyatakan pernah aktif sekitar 50-70 juta tahun lalu. Namun, penelitian terbaru menunjukkan aktivitas terakhir Nglanggeran berlangsung sekitar 18 juta tahun lalu.

Cukup satu jam waktu yang diperlukan untuk sampai ke puncaknya yaitu Gunung Gedhe dan lebih cocok disebut sebaga fun trekking. Jaraknya kira-kira 25 km dari koya Yogyakarta dan cocok untuk pendaki pemula. Ada 4 gardu pandang yang harus ditempuh sebelum sampai ke puncak tertinggi. 

Untuk bisa mencapai gardu pertama atau disebut Gunung Bagong, kamu harus menyusuri celah sempit lorong supitan dengan dinding batu di kanan kiri. Jarak tempuhnya kira-kira 20 menit. Dari situ akan terlihat pemandangan yang menyegarkan mata, hamparan sawah di bawah Bukit Ngoro-oro dengan beberapa tower stasiun televisi.

Agak condong ke arah timur laut terlihat asap putih tipis merona kekuningan terpapar sinar matahari mengepul dari puncak Gunung Merapi. Dinding raksasa batuan breksi Gunung Nglanggeran menjulang tinggi ke atas dengan paduan warna hitam putih jika kamu menengok ke selatan.


Setelah melewati tiga gardu sisanya, sampailah kamu dipuncaknya. Disini ada lahan luas yang bisa kamu jadikan tempat berkemah dan batu-batu besar yang bisa jadi pelindung. Gunung setinggi 700 meter diatas permukaan laut ini menyajikan tantangan lebih jika kamu berminat, yakni Goa Jepang dan kemudian turun menengok sumber mata air Comberan di sisi barat Gunung Gedhe. 

Kenapa disebut Goa Jepang? Karena katanya goa tersebut pernah dipakai tentara Jepang sebagai tempat persembunyian dari kejaran tentara Sekutu pada Perang Dunia II. Lokasi mata air ini terkesan agak ‘ngumpet’ karena terlindungi celah sempit rekahan dua batu besar seukuran rumah. Pengelola sudah membuat kayu untuk naik ke atas mulut rekahan batu untuk pengunjung yang berniat melihat langsung mata air comberan.

Labels: , ,